Sunday, February 20, 2011

Sunnah, Hadits, Khabar dan Atsar

A.    Pengertian Sunnah
Secara bahasa pengertian sunnah adalah “perjalanan yang baik meupun tercela”. Dan ada yang mengartikan “jalan dan kebiasaan yang baik maupun tercela”..
Makna sunnah yang lain adalah “Tradisi yang kontiniu” (al-Fath : 23)
Secara istilah pengertian sunnah terdapat perbedaan pendapat :
  1. Sunnah menurut Ahli Hadits adalah perkataan, perbuatan, ketetapan, atau tingkah laku Nabi Muhammad SAW, baik sebelum menjadi Nabi maupun sesudahnya.
  2. Sunnah menurut Ahli Ushul adalah sabda Nabi Muhammad yang bukan berasal dari al-qur’an, perbuatan ataupun ketetapan Nabi SAW.
B.     Pengertian Hadits
Secara bahasa :
  1. Al-Jiddah yaitu baru, dalam arti sesuatu yang ada setelah tidak ada, atau sesuatu yang wujud setelah tidak ada.
  2. Ath-Thahari yaitu lunak, lembut dan baru.. dalam artian menurut Ibnu Faris bahwa berita itu kalam yang dating silih berganti bagaikan perkembangan usia yang silih berganti.
  3. Khabar yaitu berita, pembicaraan dan perkataan.
Secara istilah :
  1. Menurut Ahli Hadits adalah “Segala sesuatu yang diberitakan dar Nabi SAW baik berupa sabda, perbuatan, taqrir, sifat-sifat maupun hal ihwal Nabi.”
  2. Menurut Ahli Ushul adalah “Segala sesuatu yang dikeluarkan dari Nabi SAW selai al-qur’an, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun taqrir Nabi yang bersangkutan dengan hukum syara’.    
C.    Pengertian Khabar
Secara bahasa ialah berita yang disampaikan dari seseorang kepada orang lain. Bentuk jamaknya Akhbar.
Secara istilah ialah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi (baik secara marfu’, mauquf, manthu’) baik berupa perkataan, perbuatan, persetujuan dan sifat atau selain dari Nabi.

D.    Pengertian Atsar
Secara bahasa; memiliki pengertian yang sama dengan sunnah, Hadits dan khabar.
Segi bahasa berarti sisa dari sesuatu, yaitu peninggalan atau bekas Nabi karena Hadits itu bekas beliau.
Secara istilah ada dua pendapat; ada yang mengatakan bahwa Atsar sama dengan Hadits, maka keduanya adalah sama. Dan ada yang berpendapat bahwa Atsar berbeda dengan Hadits, yaitu apa yang disandarkan kepada sahabat dan tabi’in, baik berupa ucapan dan perbuatan mereka.

E.     Antara Hadits dan Wahyu
       (QS. An-najm : 3-4)
  • Hadits Qudsi ialah Hadits yang disandarkan kepada Allah SWT, kemudian Rasulullah menceritakan dan meriwayatkannya. Pemberitahuan seperti ini disebut dengan taufiqi. Hadist Qudsi dapat digolongkan kedalam wahyu karena bersumber dari Allah SWT.
  • Hadits Nabawi ialah Hadits yang disandarkan kepada Nabi SAW, kemudian diceritakan oleh beliau, atau pembritahuan makna dan redaksinya berdasarkan ijtihad Nabi sendiri yang dipahami dari al-qur’an, karana beliau bertugas sebagai penjelas al-qur’an. Pemberitahuan seperti ini disebut dengan tauqifi.
Jadi hadits qudsi dapat digolongkan kepada wahyu, sedangkan Hadits Nabawi tidak semuanya digolongkan kepada wahyu.

No comments:

Post a Comment